<==<<   Selamat Datang di situs kami -- Kami siap membantu permasalahan yang di alami PC atau jaringan anda, Pelayanan kami Gratis dan tidak di pungut biaya.. kalian dapat berkomunikasi/berbincang bincang dengan kami melalui Discod ataupun Whatsapp cek keterangan di bawah tertera link dan info kami. Semoga dapat bermanfaat bagi kalian   <==<<

Pentingnya Bahasa Pemrograman Dalam Algoritma



PERLUNYA PERINTAH BAHASA PEMROGRAMAN DI DALAM ALGORITMA

 Meskipun sudah dikatakan, bahwa sewaktu kita menyusun algoritma kita tidak perlu tahu bahasa pemrograman apa yang akan digunakan kelak, namun, untuk penulisan algoritma yang lebih efisien dan efektif, maka penggunaan sebagian perintah yang ada di dalam bahasa pemrograman
perlu dilakukan juga.  Adapun perintah bahasa pemrograman yang paling sering digunakan untuk
menyusun algoritma adalah bahasa pemrogrman yang terstrukutur, seperti Pascal, C, SNOBOL, PL/1, dan sebagainya.

Misalkan saja, untuk contoh berikut ini :

  Langkah 1 : Beri nilai 10 ke variabel S

  Maka, akan lebih mudah jika ditulis sebagai :

  Langkah 1 : S := 10;

  Belum lagi jika algoritma yang ditulis harus melakukan perulangan langkah
ke langkah-langkah sebelumnya (looping).

  10 Mulai I:= 1;
  11 Lakukan perbandingan data ke I dengan data ke I+1
  12 Jika data ke I+1 lebih kecil, maka tukar tempat keduanya
  13 Tambahkan I dengan 1
  14 Lakukan langkah 11 hingga langkah 13 selama nilai I < 10
  15 selesai

  Tentu akan lebih ringkas jika kita tulis (perintah BASIC) :

  10 For I= 1 to 10
  20 If A(i) > A(I+1) then SWAP A(i), A(j)
  30 next
  40 end

  Jadi terlihat, jika algoritma tersebut sederhana, maka penyusunan algoritma akan sama dengan penyusunan sebuah program (karena semua perintahnya sudah sesuai dengan kaidah penulisan di bahasa pemrogramannya).   Apakah semuanya akan demikian ?. Tentu saja tidak, misalkan, kita diminta untuk  menentukan bilangan  terkecil  dari  seratus buah  bilangan  yang akan
dimasukkan ke komputer, ini masih dapat langsung dibuatkan programnya.

  Algoritma (program)nya bisa kita susun sebagai berikut :

  1 DIM A(100)
  2 FOR M = 1 TO 100
  3 INPUT A(M) : NEXT : KECIL = A(1)
  4 FOR M = 2 TO 100
  5 IF KECIL > A(M) THEN X = KECIL: KECIL = A(M) : A(M) = X
  6 NEXT : PRINT KECIL : END

  Tetapi, misalkan  jika  kita  diminta  untuk mengalihkan notasi infix menjadi postfix melalui stack, hal itu sulit untuk dilakukan.   Algoritmanya  bisa menggunakan  gabungan kalimat  dengan bahasa pemrograman, berikut contoh penggalannya.

Contoh :

 1. Asumsi : deretan notasi infix dimasukkan ke dalam sebuah variabel array
 bernilai string, nama variabelnya D
 2. S adalah variabel string untuk menyimpan susunan data di dalam stack
 3. H adalah variabel string untuk menyimpan hasil
 4. P = banyaknya elemen array
 5. For I = 1 to p
 If top(s) = empty then {top(s) adalah posisi atas stack)
 if D(i) = operand then
 H = D(i)
 Else
 S = S + D(i)
 Top(s) = D(i)
 Endif
 Else
 If D(i) = operator then
 If derajat D(i) > derajat Top(s) then
 . . .
 . . .
 . . .
 . . .

 Jadi, terdapat beberapa kata yang tidak dapat dijabarkan langsung ke dalam bahasa pemrograman. Misalkan, kata Top(s), empty, operand, operator, dan derajat.

PERLUNYA PROSEDUR

 Toh akhirnya, kita tidak akan mungkin hanya membuat algoritmanya saja melainkan dilanjutkan ke pembuatan programnya. Karenanya, algoritma sebaiknya dibuat sedemikian rupa agar setiap perintah yang ada di dalamnya dapat diaplikasikan langsung ke dalam bahasa pemrograman.
 Itulah perlunya prosedur. Misalkan kata “operand” di algoritma di atas yang tidak dapat langsung diaplikasikan di dalam bahasa pemrogramannya, kita buat saja prosedur dari algoritma tersebut yang mendefinisikan apa itu
“operand.”

 Misalkan :

 1 Procedure OPERAND
 2 IF ASC(D(I)) > 64 AND ASC(D(I)) < 91 THEN OP = .T. ELSE OP = .F.
 3 RETURN

 Sehingga, di algoritma utamanya bisa diubah dari :

 If top(s) = empty then {top(s) adalah posisi atas stack)
 if D(i) = operand then
 H = D(i)

 menjadi :

 If top(s) = empty then {top(s) adalah posisi atas stack)
 Do Procedure OPERAND
 IF op = .t.
 H = D(i)




PERLUNYA STANDAR PENGGUNAAN PERINTAH BAHASA PEMROGRAMAN

 Sulit memang membuat standardisasi penggunaan perintah bahasa pemrograman di sebuah algoritma. Sulit karena ada yang hanya memahami satu bahasa pemrogrman saja sehingga ia tak mau menggunakan perintah di
bahasa pemrograman lain.  Namun, itu sebatas cara penulisan saja, misalkan di BASIC A = 10, di Pascal berlaku A := 10, namun untuk perintah looping, umumnya memiliki alur logika
yang sama, yaitu dalam penggunaan FOR-NEXT, REPEAT-UNTIL, DO WHILE- ENDDO, WHILE-WEND, dan sebagainya.  Jadi, meskipun tidak ada standar yang pasti, paling-paling hanya berbeda cara penulisannya saja, namun sama dalam alur logikanya. Jadi, ternyata,
standardisasi semacam ini tidak diperlukan.









Related Posts

0 komentar:

Post a Comment

Jika belum jelas tentang artikel saya di atas silahkan bertanya (berkomentar) karena ada istilah [ Malu bertanya sesat di jalan ]

Pentingnya Bahasa Pemrograman Dalam Algoritma